Total Pageviews

Sunday, January 31, 2010

Abi wiyono ( BOTEK )


Botani ekonomi adalah suatu bidang studi yang mempelajari nilai ekonomi daru satu jenis tanaman. Sedangkan Ekonomi Botani adalah suatu pembelajaran mengenai penggunaan komersial dari suatu tanaman (“Economic Botany is an academic journal that deals with the commercial uses of plants”).
Menurut Martin (1998) terma ekonomi yang diungkapkan sebagai satu disiplin ilmu pada abad ke lapan belas secara relatifnya masih baru, walaupun aktivitas perniagaan dan pertukaran barangan yang merupakan salah satu komponen ekonomi telah berlaku beribu-ribu tahun dahulu. Botani adalah salah satu disiplin ilmu yang tertua seawal manusia mulai membangun peradaban dan bersosialisasi dimana manusia mulai berinteraksi dengan tumbuhan yang ada di sekitarnya (Stace, 1980). Gabungan antara ilmu Botani dan ilmu Ekonomi adalah satu disiplin ilmu integratif – komprihensif yang secara relatifnya jauh lebih baru.

PERKEMBANGAN BOTANI EKONOMI 
Pada awalnya botani ekonomi telah dicetuskan oleh Corner (1966) dimana beliau memberi penghargaan terhadap usaha yang telah dilakukan oleh Gubernur Belanda di Malabar, Heinrich van Rheede tot Drnakenstein (1637-92) yang telah menerbitkan Hortus Malabaricus dalam 12 jilid yang berisi uraian tentang tumbuhan, mulai dari penamaan, kegunaan oleh masyarakat setempat, ekologi dan kepercayaan tradisional mengenai tumbuhan. Corner menyatakan hasil kerja Drnakenstein itu sangat berharga dan dianggap sebagai hasil kerja Botani Ekonomi. Secara umum hasil kerja Drnakenstein dapat diklasifikasikan sebagai penulisan sebuah Flora Malabar. Walaupun sebuah flora tidak memberikan kepentingan langsung dalam bidang ekonomi, tapi sebenarnya Flora secara tidak langsung membuka ruang bagi kepentingan ekonomi di suatu kawasan geografi. Sebagai contoh uraian mengenai tumbuhan membuka ruang pada kajian secara mendalam tentang aspek morfologi dan anatomi tumbuhan serta kegunaannya baik secara langsung atau tidak. Informasi tentang pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat sekitar sebenarnya memberi petunjuk langsung mengenai potensi pasarnya. Informasi ekologi memberikan data tentang sebaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Karena hal inilah pada masa tersebut penjajah bersungguh-sungguh mengumpulkan informasi dan menyiapkan beberapa flora di tanah jajahan mereka.
Perkembangan selanjutnya Botani ekonomi didasarkan laporan Martin (1998) yang mengemukakan bahwa disiplin botani ekonomi merujuk secara khusus pada kajian nilai ekonomi pada suatu tumbuhan, yaitu menekankan pada usaha-usaha penemuan tumbuhan-tumbuhan  yang dapat mendatangkan kepentingan secara global atau bermanfaat bagi pembangunan negara dan masyarakat. Menurut Martin, saat ini banyak peneliti yang menggali keuntungan ekonomi dalam usaha pemeliharaan hutan serta mendokumentasikan pengetahuan ekologi tradisional. 

No comments:

Post a Comment