SEMARANG -- Menjadi pengusaha rupanya belum menjadi pilihan utama para lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Populasi wirausaha di negeri ini dinilai masih terbilang rendah bila dibandingkan negara-negara tetangga.
Menteri Negara Koperasi dan UKM, Syariefudin Hasan, mengungkapkan jumlah wira usaha baru di Indonesia hanya sekitar 400 ribu orang atau 0,18 persen dari populasi penduduk yang mencapai 200 juta jiwa. ''Idealnya, jumlah wira usaha mencapai dua persen atau 4,8 juta orang,'' ungkapnya di Semarang, kemarin seperti dikutip Antara .
Menneg KUKM membandingkan jumlah wira usaha di negara lain. Dia menyebutkan wira usaha di Malaysia sudah mencapai proporsi ideal 2,1 persen dari jumlah penduduknya. Begitu pula di Singapura yang sekitar 4,2 persen, Thailand 4,1 persen, Korea Selatan 4 persen, dan Amerika Serikat 11,5 persen.
Politikus asal Partai Demokrat ini ingin wira usaha ini terus tumbuh di pasok para lulusan perguruan tinggi. Pemerintah sangat mendukung upaya ini dengan memberikan akses pembiayaan khusus bagi lulusan kampus. ''Pemerintah memberikan bantuan pinjaman lunak bagi para lulusan sarjana (S-1) melalui program sarjana Wira Usaha Baru (WUB),'' ujarnya.
Melalui program WUB, Sjariefudin menyatakan, lulusan sarjana tak perlu repot-repot mencari agunan. Jaminannya, cukup ijazah yang dimiliki mahasiswa. ''Saya percaya lulusan sarjana punya kemampuan yang bisa diandalkan,'' katanya penuh keyakinan.
Menneg mengajak para sarjana baru untuk memulai usahanya di bisnis mikro, kecil, bisnis kelompok, atau koperasi. Dia percaya para sarjana ini akan memenuhi kewajibannya dengan baik mengingat ijazah mempunyai ikatan moral yang sangat berharga bagi seseorang lulusan perguruan tinggi.
Meski berasal dari anggaran negara, Menneg mengingatkan bahwa kredit ini tetap harus dikembalikan karena bukan hibah. Pinjaman ini berupa kredit modal yang mesti dikembalikan dengan biaya yang relatif murah. Pembiayaannya diambil dari dana Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUKM dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). ''Kewajiban dan bunga jangan dianggap sebagai halangan, melainkan tantangan bagi anak muda,'' imbuhnya.
Program WUB telah digulirkan Menneg sejak 10 Desember 2009 di Jakarta.
Tahap pertama, pemerintah menargetkan 1.000 WUB di tiap provinsi besar dan 500 WUB di provinsi kecil. Agar program berjalan lancar, di setiap Dinas Koperasi di daerah akan dibentuk desk konsultasi pembiayaan dan pengembangan usaha.
Menurut Menneg, modal awal yang akan diberikan tergantung dari proposal usaha yang dibuat sarjana. Selanjutnya, pemerintah juga akan memberikan pelatihan kewirausahaan bagi sekitar 1.000 lulusan perguruan tinggi yang terjaring di setiap provinsi. ed: budi r
Fakta Angka
4,8 Juta Orang
Jumlah wira usaha yang ideal di Indonesia
http://www.republika.co.id/koran/0/98743/Indonesia_Kekurangan_Wira_Usaha
No comments:
Post a Comment